Rabu, 20 Januari 2016

ASEAN

ASEAN dan penjelasannya - Sejarah berdirinya ASEAN : Pada tanggal 5 Agustus 1967, lima negara dari negara-negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand mengadakan pertemuan (Konferensi) di Bangkok. Konferensi tersebut menghasilkan suatu persetujuan yang disebut dengan Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967.

ASEAN adalah organisasi antar negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dibentuk pada tahun 1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand untuk mempromosikan kerjasama politik dan ekonomi dan stabilitas regional. Brunei bergabung pada tahun 1984, tak lama setelah kemerdekaannya dari Inggris, dan Vietnam bergabung ASEAN sebagai anggota ketujuh pada tahun 1995.

Laos dan Myanmar yang mengakui ke keanggotaan penuh pada bulan Juli 1997 sebagai ASEAN merayakan ulang tahun ke-30. Kamboja menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada tahun 1999.

Deklarasi ASEAN pada tahun 1967, dianggap dokumen pendiri ASEAN, diresmikan prinsip-prinsip perdamaian dan kerjasama yang didedikasikan ASEAN. Piagam ASEAN mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2008.

Dengan berlakunya Piagam ASEAN, ASEAN didirikan identitas hukum sebagai suatu organisasi internasional dan mengambil langkah besar dalam nya proses pembangunan masyarakat.Komunitas ASEAN terdiri dari tiga pilar, Politik Keamanan Masyarakat itu, Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya. Setiap pilar memiliki Blueprint sendiri disetujui di tingkat puncak dan bersama-sama dengan Initiative for ASEAN Integration (IAI) Kerangka Kerja Strategis dan Rencana Kerja IAI Tahap II (2009-2015) mereka membentuk Roadmap untuk dan Komunitas ASEAN 2009-2015.

Perintah ASEAN pengaruh yang jauh lebih besar pada perdagangan Asia-Pasifik, politik, dan keamanan dari para anggotanya bisa mencapai individual. Hal ini telah mendorong upaya pembangunan komunitas ASEAN. Karya ini sebagian besar didasarkan pada konsultasi, konsensus, dan kerja sama.

Hubungan AS dengan ASEAN telah sangat baik sejak awal. Amerika Serikat menjadi negara Mitra Wicara ASEAN pada tahun 1977. Mitra Dialog memenuhi teratur dengan ASEAN pada kerja dan tingkat senior untuk memandu pengembangan hubungan regional kami. Pada bulan Juli 2009, Menlu Clinton menandatangani Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) yang telah sangat meningkatkan hubungan AS dengan ASEAN politik.

Setiap tahun berikutnya Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN, ASEAN memegang nya Post-Ministerial Conference (PMC) yang Sekretaris Negara diundang. Pada tahun 1994, ASEAN memimpin dalam membangun Forum Regional ASEAN (ARF), yang kini memiliki 27 anggota dan bertemu setiap tahun di tingkat menteri setelah PM. 

Sebab-sebab Terbentuknya ASEAN adalah karena kelima negara tersebut mengalami nasib yang sama, yaitu pernah dijajah oleh negara lain, kecuali Thailand.

Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 tersebut bertujuan membentuk organisasi kerjasama antar negara-negara Asia Tenggara yang tidak bersifat politis dan militer. Organisasi kerjasama itu disebut ASEAN.
ASEAN kepanjangannya Association of South East Asian Nation yang artinya "Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara".

Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 tersebut ditandatangani oleh lima menteri luar negeri negara  peserta konferensi, yaitu oleh:
  1. H. Adam Malik, Meteri Luar Negeri Negara Indonesia
  2. Tun Abdul Razak, Meteri Luar Negeri Negara Malaysia
  3. S. Rajaratman, Meteri Luar Negeri Negara Singapura
  4. Narsisco Ramos, Meteri Luar Negeri Negara Filipina dan
  5. Thanat Khoman, Meteri Luar Negeri Negara Thailand.
Pada tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darussalam masuk sebagai anggota baru ASEAN. Pada tanggal 28 Juli 1985 Vietnam masuk sebagai anggota ASEAN. Myanmar dan Laos menjadi anggota  ASEAN pada tanggal 28 Juli 1997 dan Kampuchea / Kamboja pada tanggal 16 Desember 1998. Dengan demikian sampai sekarang ASEAN beranggotakan 10 Negara.

Tujuan dibentuknya ASEAN



Tujuan mendirikan ASEAN seperti yang tercantum dalam persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 secara rinci adalah sebagai berikut:
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di Asia Tenggara
  2. Memajukan perdamaian dan stabilitas regional
  3. Memajukan kerjasama dan saling membantu  kepentingan bersama dalam bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
  4. Memajukan kerjasama dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, pengangkutan, dan komunikasi
  5. Memajukan penelitian bersama mengenai masalah-masalah di Asia Tenggara
  6. Memelihara kerjasama yang lebih erat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.
Lambang ASEAN
Sumber : https://www.flickr.com/photos/10484270@N06/3115227593/

Mengenali Arti Lambang ASEAN

Inilah Penjelasan Mengenai Arti Lambang ASEAN

Gambar diatas merupakan logo atau lambang ASEAN yang kita sering jumpai dibuku-buku atau media-media lainnya seperti internet, koran, poster, dan lain sebagainya. Dari gambar tersebut terlihat 10 barang padi yang terikat yang menggambarkan persatuan, kesatuan dan persahabatan dari ke-10 negara-negara yang menjadi anggota ASEAN (Organisasi negara-negara di Asia Tenggara).

Adapun untuk warna yang berada pada lambang tersebut memiliki arti dan makna tersendiri. Warna biru memiliki arti perdamaian dan keamanan, warna merah memiliki arti keberanian dan dinamika, warna putih memiliki arti kesucian, dan warna kuning memiliki arti kemakmuran dan kesejahteraan. Sedangkan lingkaran yang ada melambangkan persatuan antara negara-negara anggota ASEAN.

Baca Juga : 11 Nama Ibukota Negara-negara Asia Tenggara 

Inilah Nama-nama Negara ASEAN Beserta Nama Ibukotanya

Ketahuilah bahwa pada awalnya ASEAN hanya terdiri dari 5 negara saja, mereka adalah negara-negara pemrakarsa ASEAN yang terbentuk pada 8 Agustus 1967, negara-negara tersebut antara lain adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Namun saat ini jumlah anggota ASEAN bertambah banyak menjadi 10 negara yang berada didalam kawasan yang luasnya 6 juta kilometer persegi. Dan inilah 10 negara ASEAN beserta dengan nama ibukotanya, silahkan disimak:
  • Indonesia, negara ini memiliki ibukota di Kota Jakarta.
  • Malaysia, negara ini memiliki ibukota di Kota Kuala Lumpur.
  • Thailand, negara ini memiliki ibukota di Kota Bangkok.
  • Singapura, negara ini memiliki ibukota di Kota Singapura.
  • Filipina, negara ini memiliki ibukota di Kota Manila.
  • Brunei Darussalam, negara ini memiliki ibukota di Kota Bandar Seri Begawan.
  • Vietnam, negara ini memiliki ibukota di Kota Hanoi.
  • Kamboja, negara ini memiliki ibukota di Kota Phnom Phen.
  • Laos, negara ini memiliki ibukota di Kota Vientiane.
  • Myanmar, negara ini memiliki ibukota di Kota Naypyidaw.

Struktur Organisasi Pramuka


Struktur Organisasi Gerakan Pramukaadalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan Pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme  kerjanya. Dengan struktur organisasi tersebut, Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif.

Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan fungsi Gerakan Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi Gerakan Pramuka.

Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka dapat dibaca di diunduh di halaman SK dan PP Pramuka.

musyawarah nasional

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Struktur organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis Pembimbing (Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan (Korgudep), Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan Badan Kelengkapan Kwartir.

Bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :

struktur organisasi gerakan pramuka
Struktur organisasi Gerakan Pramuka

Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

  1. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio: 
    1. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
    2. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
    3. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota
    4. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat
    5. Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/ departemen terkait.
  2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka.
  3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat : 
    1. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun. 
    2. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
    3. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
    4. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
    5. Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
  4. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca : Gugusdepan Gerakan Pramuka.
  5. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.
  6. Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:
    1. Dewan Kehormatan
    2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (di tingkat Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di tingkat Cabang).
    3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat Nasional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (di tingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (di tingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat Ranting).
    4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
    5. Pembantu Andalan
    6. Badan Usaha Kwartir
    7. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional.
    8. Staf Kwartir.
  7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
  8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
    1. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. PesertaMunas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
    2. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
    3. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
    4. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
    5. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait masing-masing komponen dalam struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur organisasi tersebut silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.

Sejarah Perumusan Pancasila

Sejarah Indonesia : Sejarah Perumusan Pancasila| Dalam perumusan pancasila telah menjadi sejarah besar dalam pembuatan dan nama-nama dari perumusan pancasila tersebut telah menjadi sejarah indonesia, karna dalam isi dari pancasila tersebut tidak rumuskan oleh satu saja tetapi ada beberapa nama dalam perumusan pancasila, isi-isi rumusan pancasila tersebut dikumpulkan dan dicari mana yang paling tepat. Pancasila merupakan dasar negara indonesia, Dalam proses perumusannya atau pembuatannya telah menjadi sejarah karna dalam proses perumusannya memiliki berbagai tahap-tahap yang hati-hati dan tidak boleh salah karna pancasila merupakan dasar negara yang fleksibel artinya dapat digunakan diberbagai zaman atau pancasila tidak bertentangan dengan kemajuan zaman atau kehidupan dimasyarakat tetapi pancasila merupakan pengingat dalam keseharian kita agar menjauhi hal-hal yang buruk dalam perkembangan dan kemajuan zaman.Dalam pengambilan nama Pancasila terdapat dalam sebuah buku dan Pancasila memiliki arti. Untuk mengetahui lebih jelas tentang sejarah perumusan pancasila, lihat artikel dibawah ini..

 Sejarah Perumusan Pancasila
Pancasila adalah dasar negara indonesia yang lahir melalui proses dan digali dari budaya bangsa sehingga dijadikan sebagai idoelogi nasional. Istilah pancasila pertama kali ditemukan dalam buku Sutasoma karangan yang dibuat oleh Empu Tantular bahwa Sejarah pembuatan pancasila  dalam bukunya tertulis istilah pancasila mempunyai dua pengertian yaitu :
1. Berbatu sendi, yang lima.
2. Pelaksanaan lima kesusilaan , yaitu dilarang berbuat keras, tidak boleh mencuri, jangan berjiwa dengki,  berbohong,  mabuk/minuman keras.
Pancasila merupakan dasar dari negara indonesia yang merupakan filosofi, terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta, panca berarti lima, dan sila berarti prinsip atau dasar. Perumusan Pancasila pada tanggal 29 April tahun 1945, Pemerintah Jepang membentuk sebuah lembaga yang bernamakan dalam bahasa jepang Dokuritsu Jumbi Choosakai dan dalam bahasa indonesia merupakan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI )  yang beranggotakan 62 anggota BPUPKI , yang diangkat  pada tanggal 28 Mei 1945 yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyoningrat dan Wakilnya R. Panji Soeroso dan Ichibangase (orang jepang). BPUPKI mulai  bekerja tanggal 29 Mei 1945. dengan tugasnya membuat  rancangan dasar negara dan membuat rancangan UUD. Sidang Pertama BPUPKI (29-31 Mei 1945 dan 1 juni 1945 )  memiliki berbagai masukan-masukan tentang dasar Negara Indonesia. Terdapat beberapa usulan rumusan dasar negara di antaranya sebagai berikut.

1. Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945 ) 

Sejarah Perumusan Pancasila  

Dalam Usulan Muhamad Yamin dengan tampa teks yang langsung saja dengan lisan, yaitu sebagai berikut.
a. Peri Kebangsaan
b. Peri kemanusiaan
c. Peri ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Sosial ( keadilan Sosial )
Setelah berpidato Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis dalam  UUD yang dirancang.. Dalam Rancangan Pembukaan Undang-undang dasar itu. memiliki lima rumusan tentang asas negara merdeka yang berisi yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
2. Soepomo ( 31 Mei 1945 )  
Sejarah Perumusan Pancasila
Menyampaikan lima asas untuk Negara Republik Indonesia,antara lain : 
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir dan batin
d. Musyawarah
e. Keadilan rakyat. 
3. Soekarno ( 1 juni 1945 ) 
Dalam memberi masukan tentang asa negara indonesia, Ir. Soekarno juga menyumpang masukan , sebagai berikut.
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan Sosial
e. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Sidang BPUPKI (29 Mei 1945 - 1 juni 1945 )  belum dapat menetapkan ketiga usulan rumusan dasar negara tersebut menjadikan sebuah dasar dalam negara indonesia, lalu Pada saat itu pula dibentuk Panitia yang beranggotakan Sembilan orang (9)  yang dikenal sebutan Panitia sembilan. Anggota anggotanya yaitu Sebagai berikut.
1. Ir. Soekarno, Ketua merangkap anggota
2. H. Agus salim, anggota
3. Mr. Ahamd Soebardjo, anggota
4. Mr Muhammad Yamin, anggota
5. Drs. Mohammad Hatta, Anggota
6. Mr. AA. Maramis, anggota
7. Kyai Hadi Wachid Hasyim , anggota
8. Abdul Kahar Muzakkir, anggota
9. Abikusno Tjokrosujoso, anggota
Pada tanggal 22 juni 1945 Anggota dari Panitia Sembilan, berhasil merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD, yang kemudian dikenal sebagai Piagam jakarta ( Djakarta charter )yang berisi sebagai berikut.
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berdasarkan Perintah Presiden No. 12 tahun 1968 tanggal 13 april  tahun 1968, mengenai Rumusan Dalam dasar negara Indonesia dan Tata cara dituliskan. Rumusan pancasila yang benar (shohih) dan sah adalah yang tercantum didalam pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan dan disahkan oleh PPKI tanggal 18  agustus 1945   yaitu Pancasila,dan rumusan dari Pancasila yaitu :
1. Ketuhanan Yang maha esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia 

Yuk, Kita Aktif Pramuka!

Aktif Pramuka Apa Untungnya?
Banyak yang menganggap pramuka hanya sekedar pelengkap kegiatan ekstra kulikuler dan mendapatkan nilai untuk di isi di rapor di akhir semester. Sebuah kutipan “Belajar dari siapa saja, kapan saja dan dimana saja” tentu di pramuka kita bisa belajar dengan sudut pandang lain. Mereka yang bijak akan meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan pramuka dengan sebaik mungkin.
Waktu yang kita gunakan untuk kegiatan pramuka minimal 2,5 jam dalam satu minggu waktu yang sangat singkat, dibanding kita hanya main bisa 1 jam tiap hari dan dikali 7 hari dalam 1 minggu. Memang dalam hal ini bukan mencari ke untungan di pramuka tapi mencari apa sih manfaat yang didapatkan di pramuka. Dalam pramuka, menggunakan sistem beregu 6-8 orang agar dalam proses berlatih dan belajar lebih mudah dalam setiap pemecahan masalah, kita belajar mengenal dan memahami perbedaan dalam satu regu, mengajarkan kekompakan dan kerjasama dalam regu, saling menolong dan melengkapi. Metode pelatihan dengan SISTEM AMONG Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani jika diterapkan sebaik mungkin ini adalah salah cara terbaik dalam pembentukan karakter yang di gagas oleh Ki Hadjar Dewantara.
Seorang yang lebih tua harus menjadi contoh bagi yang muda, memberikan dorongan untuk kemajuan dalam belajar dan berlatih, akan sangat rugi bila alasan kamu bergabung pramuka hanya untuk mencari pengalaman dan teman dengan nongkrong di pinggir jalan setiap hari pun ada pengalaman baru, nah di pramuka ada ilmunya, ada peraturannya dan adalah kesempatan bagimu untuk belajar banyak hal.

Selasa, 19 Januari 2016

Pahlawan Revolusi

Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 30 September 1965. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, gelar ini diakui juga sebagai Pahlawan Nasional.
Para pahlawan tersebut adalah:

No.NamaGambarGelarTanggal penetapanDasar penetapan
1Jenderal Ahmad YaniAhmad Yani.jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
2Letnan Jenderal SupraptoSoeprapto.jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
3Letnan Jenderal HaryonoMT Haryono.jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
4Letnan Jenderal Siswondo ParmanS Parman.jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
5Mayor Jenderal PandjaitanPanjaitan.jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
6Mayor Jenderal Sutoyo SiswomiharjoSutoyo.jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
7Kapten Pierre TendeanTendean.jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
8AIP Karel Satsuit TubunFoto(219).jpgPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 114/KOTI/1965
9Brigadir Jenderal Katamso DarmokusumoKatamso large.jpgPahlawan Revolusi19 Oktober 1965Keppres No. 118/KOTI/1965
10Kolonel SugionoSugiyono medium.jpgPahlawan Revolusi19 Oktober 1965Keppres No. 118/KOTI/1965

Pahlawan Nasional

Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia.[1] Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesiaatas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya." – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara."[2] Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni:[2]
  • Warga Negara Indonesia[a] yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
    • Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/ perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
    • Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
    • Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
  • Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
  • Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
  • Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
  • Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
  • Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
  • Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada walikota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar;[2] dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar.[1] Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibukota Indonesia Jakarta.[2] Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.[3]
Kerangka undang-undang untuk gelar tersebut awalnya menggunakan nama Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dibuat pada saat dikeluarkannya Dekrit Presiden No. 241 Tahun 1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959 kepada politisi yang menjadi penulis bernama Abdul Muis, yang wafat pada bulan sebelumnya.[4][5][6] Gelar ini digunakan saat pemerintahan Sukarno. Ketika Suharto berkuasa pada pertengahan 1960an, gelar terbut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. Gelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional juga dianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan pada tahun 1965 kepada sepuluh korban kudeta Gerakan 30 September yang gagal, sementara Sukarno dan mantan wakil presiden Mohammad Hatta diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peran mereka dalam membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia[3][4][6]
156 pria dan 12 wanita telah diangkat sebagai pahlawan nasional, yang paling terbaru adalah Bernard Wilhelm LapianMas IsmanI Gusti Ngurah Made AgungKi Bagus Hadikusumo dan Mohammad Yasin pada tahun 2015.[7] Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari seluruh wilayah di kepulauan Indonesia, dari Aceh di bagian barat sampaiPapua di bagian timur. Mereka berasal dari berbagai etnis, meliputi pribumi Indonesiaetnis Tionghoa, dan Eurasia. Mereka meliputi perdana menterigerilyawan, menteri-menteri pemerintahan, prajurit, bangsawan, jurnalis, dan seorang uskup.
Daftar berikut ini disajikan dalam urutan abjad; karena perbedaan konvensi budaya penamaan, tidak semua entri diurutkan menurut nama belakang. Daftar ini lebih melakukan penyortiran menurut tahun kelahiran, wafat, dan penetapan. Nama-nama distandarisasikan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan dan tidak menggunakan ejaan aslinya.[b]

Pahlawan Nasional Indonesia[sunting | sunting sumber]

Seorang pria mengenakan sorban menghadap ke depan
Antasari pada mata uang 2,000 rupiah
Seorang wanita menghadap ke kiri
Cut Nyak Dhien pada mata uang 10,000 rupiah
Seorang pria berjenggot menghadap ke depan
Sisingamangaraja XII pada mata uang 1,000 rupiah
Daftar isi
A • B • C • D • E • F • G • H • I • J • K • L • M • N • O • P • R • S • T • U • W • Y • Z

Pahlawan Nasional Indonesia
NamaLahirWafatKeteranganPenetapanProvinsi asal/pengusulRef.
Abdul Halim19111988Aktivis kemerdekaan dan politisi, Perdana Menteri Indonesia2008Sumatera Barat[3][8]
Abdul Haris Nasution19182000Jenderal Angkatan Darat, dua kali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat2002Sumatera Utara[3][9]
Abdul Kadir17711875Bangsawan dari Melawi, menawarkan pengembangan ekonomi, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1999Kalimantan Barat[3][10]
Abdul Malik Karim Amrullah19081981Sarjana Islam dan penulis sekaligus tokoh Muhammadiyah.2011Sumatera Barat[11]
Abdul Muis18831959Politisi, kemudian penulis1959Sumatera Barat[c][4][12]
Abdul Rahman Saleh19091947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda1974D.I. Yogyakarta[4][13]
Abdul Wahab Hasbullah18881971Tokoh Islam, salah seorang pendiriNadhlatul Ulama2014Jawa Timur[14]
Andi Abdullah Bau Massepe19181947Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional, seorang putra dari Andi Mappanyukki2005Sulawesi Selatan[3][15]
Achmad Subarjo18961978Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan2009Jawa Barat[3][16]
Adam Malik19171984Jurnalis dan aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia ketiga1998Sumatera Utara[3][17]
Adnan Kapau Gani19051968Aktivis kemerdekaan yang menjadi menteri pemerintahan, menyeludupkan senjata untuk mendukung Revolusi Nasional2007Sumatera Barat[3][18]
Nyi Ageng Serang17521828Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan1974Jawa Tengah[3][19]
Agus Salim18841954Aktivis kemerdekaan, politisi, pemimpin Islam Minang1961Sumatera Barat[4][20]
Agustinus Adisucipto19161947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda1974D.I. Yogyakarta[4][21]
Ahmad Dahlan18681934Pemimpin Islam Jawa, mendirikanMuhammadiyah; suami Siti Walidah1961D.I. Yogyakarta[4][22]
Ahmad Rifa'i17861870Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya2004Jawa Tengah[3][23]
Ahmad Yani19221965Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][24]
Alimin18891964Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis Indonesia1964Jawa Tengah[4][25]
Amir Hamzah19111946Penyair dan nasionalis1975Sumatera Utara[3][26]
Antasari18091862Melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Banjar1968Kalimantan Selatan[4][27]
Arie Frederik Lasut19181949Geolog dan pengajar yang dieksekusi oleh Belanda1969Sulawesi Utara[4][28]
Bagindo Azizchan19101947Walikota Padang, melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional2005Sumatera Barat[3][29]
Basuki Rahmat19211969Jenderal, saksi dari Supersemar1969Jawa Timur[4][30]
Bernard Wilhelm Lapian189219772015Sulawesi Utara[7]
Teungku Chik di Tiro18361891Tokoh Islam Aceh dan pemimpingerilyawan yang melakukan perlawanan pasukan kolonial Belanda1973Aceh[4][31]
Cilik Riwut19181987Prajurit dan politisi, menawarkan pengembangan ekonomi dan budaya diKalimantan Tengah1998Kalimantan Tengah[3][32]
Cipto Mangunkusumo18861943Politisi Jawa, mentor Sukarno1964Jawa Tengah[4][33]
Cokroaminoto18831934Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentorSukarno1961Jawa Timur[4][34]
Ernest Douwes Dekker18791950Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia1961Jawa Timur[d][4][35]
Dewi Sartika18841947Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di negara tersebut1966Jawa Barat[4][36]
Cut Nyak Dhien18501908Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial belanda; istri Teuku Umar1964Aceh[4][37]
Diponegoro17851855Putra Sultan Yogyakarta, melangsungkanperang lima tahun melawan pasukan kolonial Belanda1973D.I. Yogyakarta[4][38]
Donald Izacus Panjaitan19251965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh dalam Gerakan 30 September1965Sumatera Utara[4][39]
Eddy Martadinata19211966Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter1966Jawa Barat[4][40]
Fakhruddin18901929Pemimpin Islam, menegosiasikan pengamanan pejiarah haji Indonesia; tokoh Muhammadiyah.1964D.I. Yogyakarta[4][41]
Fatmawati19231980Pembuat bendera nasional pertama, aktivis sosial, istri Sukarno2000Bengkulu[3][42]
Ferdinand Lumbantobing18991962Doktor dan politisi, memperjuangkan hak asasi pasukan buruh1962Sumatera Utara[4][43]
Frans Kaisiepo19211979Nasionalis Papua yang membantu dalam akuisisi Papua1993Papua[3][44]
Gatot Mangkupraja18961968Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air2004Jawa Barat[3][45]
Gatot Subroto19071962Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat1962Jawa Tengah[4][46]
Halim Perdanakusuma19221947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional1975Jawa Timur[3][47]
Hamengkubuwono I17171792Sultan Yogyakarta, melakukan perlawanan terhadap VOC, mendirikanYogyakarta2006D.I. Yogyakarta[3][48]
Hamengkubuwono IX19121988Sultan Yogyakarta, aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, dan politisi; Wakil Presiden Indonesia kedua1990D.I. Yogyakarta[3][49]
Harun Bin Said19471968Mengebom MacDonald House saatkonfrontasi Indonesia–Malaysia1968Jawa Timur[e][4][50]
Hasan Basri19231984Prajurit selama Revolusi Nasional Indonesia, mendukung integrasiKalimantan di Indonesia2001Kalimantan Selatan[3][51]
Hasanuddin16311670Sultan Gowa, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1973Sulawesi Selatan[4][52]
Hasyim Asy'ari18751947Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama1964Jawa Timur[4][53]
Hazairin19061975Sarjana legal, aktivis kemerdekaan, menteri pemerintahan, dan pengajar1999Sumatera Barat[3][54]
Herman Johannes19121992Insinyur, membuat senjata selamaRevolusi Nasional, membantu pendirianUniversitas Gadjah Mada2009Nusa Tenggara Timur[3][55]
Ida Anak Agung Gde Agung19211999Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan2007Bali[3][56]
Idham Chalid19212010Pemimpin Nahdlatul Ulama, politisi2011Kalimantan Selatan[11][57]
Ilyas Yakoub19031958Aktivis kemerdekaan, politisi, dan anggota pasukan gerilyawan1999Sumatera Barat[3][58]
Tuanku Imam Bonjol17721864Tokoh Islam dari Sumatera Barat yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Padri1973Sumatera Barat[4][59]
Radin Inten II18341856Bangsawan dari Lampung, memimpin revolusi penyerangan penjajah Belanda1986Lampung[3][60]
Iskandar Muda15931636Sultan Aceh, memperluas pengaruh negara1993Aceh[f][3][61]
Ismail Marzuki19141958Komposer yang membuat sejumlah lagu kebangsaan2004DKI Jakarta[3][62]
Iswahyudi19181947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional1975Jawa Timur[3][63]
Iwa Kusumasumantri18991971Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politisi2002Jawa Barat[3][64]
Izaak Huru Doko19131985Aktivis kemerdekaan dan pengajar, membantu pendirian Universitas Udayana2006Nusa Tenggara Timur[3][65]
Jamin Ginting19211974Pejuang kemerdekaan menentang pemerintah Hindia Belanda di Tanah Karo2014Sumatera Utara[14]
Janatin19431968Mengebom MacDonald House saatkonfrontasi Indonesia–Malaysia1968Jawa Tengah[g][4][66]
Jatikusumo19171992Jenderal Angkatan Darat dan politisi2002Jawa Tengah[3][67]
Andi Jemma19351965Aktivis kemerdekaan, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda saar Revolusi Nasional2002Sulawesi Selatan[3][68]
Johannes Abraham Dimara19162000Pimpinan tentara Papua yang membantu dalam akuisisi Papua2010Papua[69]
Johannes Leimena19051977Menteri Kesehatan Pertama, mengembangkan sistem klinikPuskesmas2010Maluku[69]
Juanda Kartawijaya19111963Politisi SundaPerdana Menteri Indonesiaterakhir1963Jawa Barat[4][70]
Karel Satsuit Tubun19281965Brigadir polisi, terbunuh saat Gerakan 30 September1965Maluku[4][71]
Kartini18791904Tokoh hak asasi perempuan Jawa1964Jawa Tengah[4][72]
Ignatius Joseph Kasimo19001986Aktivis kemerdekaan, pemimpin Partai Katolik2011D.I. Yogyakarta[11][73]
Katamso Darmokusumo19231965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][74]
I Gusti Ketut JelantikTidak diketahui1849Pemimpin Bali yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1993Bali[3][75]
I Gusti Ketut Puja19041957Gubernur Bali pertama2011Bali[11][76]
Ki Bagus Hadikusumo189019542015D.I. Yogyakarta[7]
Ki Hajar Dewantara18891959Pengajar dan menteri pemerintahan, mendirikan Taman Siswa, saudaraSuryopranoto1959D.I. Yogyakarta[4][77]
Ki Sarmidi Mangunsarkoro19041957Pengajar bersama dengan Budi Utomodan Taman Siswa, menteri pemerintahan2011Jawa Tengah[11][78]
Kiras Bangun18521942Pemimpin gerilyawan Batak yang melawan penjajah Belanda2005Sumatera Utara[3][79]
Kusumah Atmaja18981952Ketua Kehakiman Mahkamah AgungPertama1965Jawa Barat[4][80]
La Maddukelleng17001765Bangsawan dari Kesultanan Paser, mengusir pasukan Belanda dari Kerajaan Wajo1998Sulawesi Selatan[3][81]
Lambertus Nicodemus Palar19001981Diplomat, menegosiasikan pengakuan Indonesia saat Revolusi2013Sulawesi Utara[82]
John Lie19111988Laksamana Muda Angkatan Laut, menyeludupkan barang untuk membantuRevolusi Nasional2009Sulawesi Utara[3][83]
Mahmud Badaruddin II17671852Sultan Palembang, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Inggris dan Belanda1984Sumatera Selatan[3][84]
Mangkunegara I17251795Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya diJawa Tengah1988Jawa Tengah[3][85]
Andi Mappanyukki18851967Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda pada 1920an dan 30an, ayah dari Andi Abdullah Bau Massepe2004Sulawesi Selatan[3][86]
Maria Walanda Maramis18721924Pendukung hak asasi perempuan dan pengajar1969Sulawesi Utara[4][87]
Martha Christina Tiahahu18001818Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahan Belanda1969Maluku[4][88]
Marthen Indey19121986Nasionalis dan aktivis kemerdekaan, menawarkan intergrasi Papua di Indonesia1993Papua[3][89]
Mas Isman192419822015Jawa Timur[7]
Mas Mansur18961946Sarjana Islam, pemimpin Muhammadiyah1964Jawa Timur[4][90]
Mas Tirtodarmo Haryono19241965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Timur[4][91]
Maskun Sumadireja19071986Aktivis kemerdekaan dan politisi2004Jawa Barat[3][92]
Cut Nyak Meutia18701910Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1964Aceh[4][93]
Mohammad Hatta19021980Aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia Pertama2012Sumatera Barat[h][94][95]
Mohammad Husni Thamrin18941941Politisi dan aktivis kemerdekaan1960DKI Jakarta[4][96]
Mohammad Natsir19081993Sarjana Islam dan politisi, Perdana Menteri Indonesia kelima2008Sumatera Barat[3][97]
Teuku Muhammad Hasan19061997Aktivis kemerdekaan, gubernur Sumaterapertama2006Aceh[3][98]
Muhammad Mangundiprojo19051988Pejuang kemerdekaan, pemimpinPertempuran Surabaya2014Jawa Tengah[14]
Muhammad Yamin19031962Penyair yang menjadi politisi dan aktivis kemerdekaan1973Sumatera Barat[4][99]
Mohammad Yasin19202012Bapak Brimob Kepolisian RI2015Sulawesi Tenggara[7]
Mustopo19131986Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo2007Jawa Timur[3][100]
Muwardi19071948Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta1964Jawa Tengah[4][101]
Nani Wartabone19071986Aktivis kemerdekaan dan politisi, membantu memadamkan pemberontakan Permesta2003Gorontalo[3][102]
I Gusti Ngurah Made Agung187619062015Bali[7]
I Gusti Ngurah Rai19171946Pemimpin militer Bali saat Revolusi Nasional1975Bali[3][103]
Nuku Muhammad Amiruddin17381805Sultan Tidore, memimpin beberapa pertempuran laut melawan pasukan kolonial Belanda1995Maluku Utara[3][104]
Noer Alie19141992Pemimpin Islam dan pengajar, memimpin prajurit saat Revolusi Nasional2006Jawa Barat[3][105]
Teuku Nyak Arif18991946Politisi Aceh dan pemimpin perlawanan, gubernur Aceh pertama1974Aceh[106]
Opu Daeng Risaju18801964Politisi wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saatRevolusi Nasional2006Sulawesi Selatan[3][107]
Oto Iskandar di Nata18971945Politisi dan aktivis kemerdekaan1973Jawa Barat[4][108]
Pajonga Daeng Ngalie19011958Mengkoordinasikan penyerangan diSulawesi Selatan saat Revolusi Nasional, menawarkan integrasi nasional2006Sulawesi Selatan[3][109]
Pakubuwono VI18071849Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda1964Jawa Tengah[4][110]
Pakubuwono X18661939Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentinganPribumi Indonesia2011Jawa Tengah[11][111]
Pattimura17831817Gerilyawan dari Maluku yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1973Maluku[4][112]
Pierre Tendean19391965Prajurit Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965DKI Jakarta[4][113]
Pong Tiku18461907Bangsawan Toraja, melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda2002Sulawesi Selatan[3][114]
Raja Ali Haji1809kr. 1870Sejarawan dan penyair dari Riau2004Kepulauan Riau[3][115]
Raja Haji Fisabilillah17271784Pejuang dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1997Riau[3][116]
Rajiman Wediodiningrat18791952Ketua Dewan Perwakilan Rakyat pertama2013D.I. Yogyakarta[82]
Ranggong Daeng Romo19151947Memimpin pasukan dalam dua pertempuran melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional2001Sulawesi Selatan[3][117]
Rasuna Said19101965Pendukung hak asasi wanita dan nasionalis1974Sumatera Barat[3][118]
Robert Wolter Monginsidi19251949Gerilyawan di Makassar saat Revolusi Nasional, dieksekusi oleh Belanda1973Sulawesi Selatan[4][119]
Saharjo19091963Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut1963Jawa Tengah[4][120]
Sam Ratulangi18901949Politisi Minahasa dan pendukung kemerdekaan Indonesia1961Sulawesi Utara[4][121]
Samanhudi18781956Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam1961Jawa Tengah[4][122]
Silas Papare19181978Memperjuangkan kemerdekaan Papuadari Belanda, menawarkan integrasi Papua di Indonesia1993Papua[3][123]
Sisingamangaraja XII18491907Pemimpin Batak yang melakukan kampanye gerilyawan melawan pasukan kolonial Belanda1961Sumatera Utara[4][116]
Siswondo Parman19181965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][124]
Siti Hartinah19231996Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah1996Jawa Tengah[3][125]
Siti Walidah18721946Pendiri Aisyiyah, tokoh Muhammadiyah, istri Ahmad Dahlan,1971D.I. Yogyakarta[i][4][126]
Slamet Riyadi19271950Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan di Sulawesi2007Jawa Tengah[3][127]
Sudirman19161950Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesia pada saat Revolusi Nasional.1964Jawa Tengah[j][4][128]
Albertus Sugiyapranata18961963Uskup Katolik Jawa dan nasionalis1963Jawa Tengah[4][129]
Sugiyono Mangunwiyoto19261965Kolonel Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965D.I. Yogyakarta[4][130]
Suharso19121971Pelopor pengobatan prostesis1973Jawa Tengah[4][131]
Sukarjo Wiryopranoto19031962Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi1962Jawa Tengah[4][132]
Sukarni19161971Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi2014Jawa Timur[14]
Sukarno19011970Aktivis kemerdekaan yang membacakanProklamasi KemerdekaanPresiden Indonesia pertama2012Jawa Timur[h][94][95]
Sultan Agung15911645Sultan Mataram, melakukan perlawanan terhadap VOC1975D.I. Yogyakarta[3][133]
Andi Sultan Daeng Radja18941963Aktivis kemerdekaan dan politisi2006Sulawesi Selatan[3][134]
Supeno19161949Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saatRevolusi Nasional1970Jawa Tengah[4][135]
Supomo19031958Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi1965Jawa Tengah[4][136]
Suprapto19201965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][137]
Supriyadi19251945Pemimpin pemberontakan melawanpasukan pendudukan Jepang di Blitar1975Jawa Timur[k][3][138]
Suroso18931981Politisi dan aktivis kemerdekaan1986Jawa Timur[3][139]
Suryo18961948Gubernur Jawa Timur saat Revolusi Nasional1964Jawa Timur[4][140]
Suryopranoto18711959Pengajar dan tokoh hak asasi pekerja, saudara Ki Hajar Dewantara1959D.I. Yogyakarta[4][141]
Sutan Syahrir19091966Politisi, Perdana Menteri Indonesiapertama1966Sumatera Barat[4][142]
Soetomo18881938pengajar Jawa, mendirikan Budi Utomo1961Jawa Timur[l][4][143]
Sutomo19201981Pemimpin militer yang memimpin perlawanan dalam Pertempuran Surabaya2008Jawa Timur[m][3][144]
Sutoyo Siswomiharjo19221965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][145]
Syafruddin Prawiranegara19111989Gubernur Bank Indonesia pertama2011Banten[11]
Syarif Kasim II18931968Sultan Siak, menawarkan integrasi kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur1998Riau[3][135]
Tahi Bonar Simatupang19201990Jenderal yang menjabat sebagai ketua staff dari 1950 sampai 19542013Sumatera Utara[82]
Tuanku Tambusai17841882Pemimpin Islam dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda saat Perang Padri1995Riau[3][146]
Tan Malaka18841949Politisi dan aktivis komunis Minang1963Sumatera Barat[4][147]
Thaha Syaifuddin18161904Sultan Jambi, memimpin pasukan revolusi melawan pasukan kolonial Belanda1977Jambi[3][148]
Tirtayasa16311683Gerilyawan dari Banten yang melakukan perlawanan terhadap Belanda1970Banten[4][149]
Tirto Adhi Suryo18801918Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya2006Jawa Tengah[3][150]
Teuku Umar18541899Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda; suami Cut Nyak Dhien1973Aceh[4][151]
Untung Surapati16601706Memimpin beberapa pemberontakan melawan VOC1975Jawa Timur[3][152]
Urip Sumoharjo18931948Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman1964Jawa Tengah[4][153]
Wage Rudolf Supratman19031938Komposer lagu kebangsaan "Indonesia Raya"1971DKI Jakarta[4][154]
Wahid Hasyim19141953Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama1964Jawa Timur[4][155]
Wahidin Sudirohusodo18521917Doktor dan pemimpin di Budi Utomo1973D.I. Yogyakarta[4][156]
Wilhelmus Zakaria Johannes18951952Pelopor pengobatan radiologi1968Nusa Tenggara Timur[4][157]
Yos Sudarso19251962Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda1973Jawa Tengah[4][158]
Yusuf Tajul Khalwati16261699Pemimpin Islam, memimpin pemberontakan gerilyawan melawanVOC1995Sulawesi Selatan[3][159]
Zainal Mustafa19071944Pemimpin Islam yang melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jepang1972Jawa Barat[4][160]
Zainul Arifin19091963Politisi dan gerilyawan, terbunuh saat peristiwa percobaan pembunuhan yang ditargetkan kepada Sukarno1963Sumatera Utara[4][161]