Nama Lengkap : Robert Stephenson
Smyth Baden Powell
Nama panggilan : Baden Powell atau
dipanggil “BP”(baca:bipi), nama “BP” akrab dipanggil oleh para pandu
Nama Kecil : Stephenson
TTL : Kota London,
Inggris, 22 Februari 1857
Nama Ayah : Prof. Domine
Baden-Powell
Ibu
: Miss Henrietta Grace Smyth
Saudara
: 9 orang (Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes,
Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher)
Robert Stephenson Smyth
Baden-Powell, Baron I Baden-Powell Gilwell, adalah seorang tentara Inggris dan
penemu the Boy Scouts, lahir di London, dan merupakan lulusan Charterhouse
School. Bergabung dengan Pasukan Hussars Ke-13 di India pada tahun 1876. Dari
1888 sampai 1895, BP sukses bertugas, di India, Afghanistan, Zulu, dan
Ashanti. .Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff
dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari Pasukan
Berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari Pengawal Naga ke-5 (5th Dragon
Guards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan
Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor
jendral. Baden-Powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi
letnan jendral. Dianugerahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian pensiun dari
dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun
1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides,
organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri. Selama Perang Dunia I.
• BP bersama
saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya, yang meninggal pada
tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah jadi seorang anak
yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk
dapat hidup mandiri.
• Baden-Powell telah
berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta
keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace
• Baden-Powell sejak
kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal pada zamannya,
seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H. Lewes, dan James
Martineau' . Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau
tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah
tulisan Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.
• Setelah menemui banyak
kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk Baden-Powell seperti Rugby
atau Eton, akhirya Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell ke harterhouse School di tahun 1870.
• Di Charterhouse, Bad
-Powell sangat populer, selain pandai dalam belajar hingga Baden-Powell meraih
beasiswa, Baden-Powell Juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti :
1) Marching Band,
2) Klub menembak (Rifle
Corps)
3) Teater, kegemarannya
ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama
sahabatnya Kenneth Mc Laren
4) Melukis dan
menggambar, gambar/illustrasi selalu mengisi berbagai karya tulisnya.
5) Kiper kesebelasan
Charterhouse.
• Di Charterhouse School
inilah Baden-Powell mendapat julukan lainya, yaitu 'Bathing-Tows!'.
• Di usia 19 tahun,
Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian Baden-Powell
memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya
Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian
setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India,
dengan pangkat pembantu lestnan.
• Pengalaman
Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi
perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
• Selain itu
Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak
kawannya. Salah seorang sahabatnya yang terdekat adalah Kenneth Mc Laren.
Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam kedinasan,
pementasan drama. maupun perburuan hewan liar (babi hutan).
• Setelah sempat
berpindah-pindah. dari satu kota ke kota lain. dari satu daerah ke daerah lain.
bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell akhirnya bertugas di
Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat
nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena jasa-jasanya
dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer
• selama kurang lebih
217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei 1900). Karena
jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral.
Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris. membuat seluruh keluarga
Baden-Powell bangga.
• Selama bertugas di
Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga
pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya. Baden-Powell
mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan
Metabele. Impeesa mempunyai arti "Srigala yang tidak pernah tidur",
Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-Powell
(termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).
• Raja Dinuzulu. adalah
raja Zulu dari 1884 -1889. raja yang merupakan putra Raja Zulu Cetshwayo.
beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih keturunan Belanda) dan
bersengketa dengan sepu punya, Zibhebhu yang didukung Inggris. Dinuzulu lalu
dituduh bersalah melakukan pengkhianatan sehingga diasingkan selama 10 tahun.
Dibebaskan tahun 1910. Karena dianggap tidak bersalah. Dinuzulu akhirnya
meninggal tahun 1913.
• Pada tahun 1901.
Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran
sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis
pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".
• Kemudian Pada tahun
1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk
mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di
dinas ketentaraan pada umumnya. dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang
anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea
(Brownsea Island).
• Baden-Powell pada
tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah mahakarya" yang sangat spektakuler. Buku inilah yang
mengakibatkan perkembangan kepanduan
menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke
daerah-daerah jajahan.
• Pada tahun 1910,
Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat
terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh
untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
• Pada tahun 1912,
Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di
berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady
Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak
yaitu Peter, Heather dan Betty.
• Pada tahun 1920, para
pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia
yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920)
Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu
Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell,
dengan julukan Baron oleh Raia George V.
• Setelah berkeliling
dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember
1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia", BP beserta Lady
Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun
1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya,
Afrika.
• Dan BP menghabiskan
masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat pada tanggal 8 Januari 1941
dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat
mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.
Kisah baden Powell tersebut sangat luar biasa, semoga kita
sebagai pandu dapat meneladani segala kebaikan dan semangat beliau. (Hidup
pramuka !!!!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar